Banner 468

Monday, July 4, 2011

Inilah Pulau Rimau yang Banyak diRindukan

0 comments
 
Aku Rindu ?, Aku Kangen...
Inilah sebuah wujud kecintaan seorang yang terlahir dan tumbuh di daerah kami " Pulau Rimau". Kerinduan ini muncul bukan karena daerah kami sebuah daerah wisata, bukan karena daerah kami daerah yang penuh dengan fasilitas namun kerinduan ini muncul karena berbagai hal yang mengenang dan berkesan yang kami alami selama ini . Group di facebook bernama "Rimau Community" atau akrab dipangil dengan PURI(PUlau RImau) , dimana puri merupakan sebuah arti tempat persinggahan, dan Rimau Community merupakan sebuah bukti dan saksi sejarah bahwa kerinduan putra daerah akan kembali ketempat persinggahan (PURI) bagi putra - putri yang sedang merantau. 

Pulau Rimau merupakan sebuah kecamatan, dimana terdiri dari berbagai desa yang dibagi menjadi beberapa selat atau kami sebut dengan nama "Primer", Primer di Puri dibagi menjadi 3 yaitu primer 1, 2 dan 3 dan dari primer tersebut di bagi kembali menjadi beberapa wilayah, bukan hanya primer namun pada sisi lain terdapat sebuah wilayah yang disebut dengan Parit(mirip dengan primer), dan ada beberapa wilayah transmigrasi lainya seperti TSM, Kenten dan sebagainya sehingga Pulau Rimau memiliki banyak desa. Pembagian wilayah ini sepemahaman kami berdasarkan sungai yang membelah dan mengkotakan tiap lokasi sehinga menjadi selat/primer, sungai tersebut merupakan anak sungai musi sehingga rasa air tersebut berasa asin sehinga kabupaten kami pun dinamai Banyuasin, walaupun beberapa tempat ada yang Payau rasa airnya. 

Kondisi tanah pada daerah kami adalah tanah lumpur, tanah merah hingga saat ini kondisinyapun sama, belum tersentuh aspal dan listrik secara menyeluruh , namun disanalah titik kecintaan kami, dimana keterbatasan secara infrastruktur menjadikan kami orang yang mandiri dan tetap berkarya serta mengobarkan semangat kami untuk belajar giat agar kelak nanti dapat memajukan daerah kami. 

Kami didik oleh lingkungan dan kondisi yang sangat terbatas ketika itu bahkan ketika hujan demi sekolah kami harus berjalan kaki tanpa alas kaki karena becek yang luar biasa, sepatu dikenakan ketika sampai sekolah. kondisi alam yang membuat kami iri dan inggin mengenal lebih luas daerah sehigga dahulu kami sangat bersahabat dengan Atlas. Dari hal ini kami sangat menghargai apa itu pendidikan, betapa sangat berharga pendidikan karena dengan pendidikan kami memiliki mimpi agar bisa merubah kondisi tersebut, dimana kondisi yang lebih nyaman.

Dalam sebuah teori persentasi ada yang namanya 15 menit titik jenuh, dimana pada waktu itu audiens sudah tidak lagi bisa konsentrasi kepada materi yang disampaikan. Begitupula kehidupan ketika seseorang yang sedang mengendarai kapal laut maka akan merindukan daratan dan sapaan debu, begitu pula para pura-puteri PURI, ketika berada disebuah tempat yang lebih baik dan nyaman atau mungkin dalam perantauan ketika lama pada posisi tersebut maka mengalami sedikit kebosanan sehingga sangat rindu dengan kondisi di Pulau Rimau karena kesan dan segala hal yang dijalani begitu mengenang. Seindah - indahnya rumput tetanga, namun tetap lebih indah dan lebih nyaman rumput halaman rumah sendiri.










Leave a Reply